Rabu, 22 Desember 2010

Pusaran Mafia di Sekeliling Gayus

Jakarta: Nama Gayus Halomoan Tambunan masih menjadi gunjingan publik. Pasalnya, pegawai negeri golongan III-A di Direktorat Jenderal Pajak ini diketahui memiliki simpanan harta yang jumlahnya membelalakkan mata. Hampir Rp 100 miliar rupiah.
Kekayaannya berupa rumah mewah dan apartemen, emas batangan dan surat berharga yang disiimpan di safety box, serta 24 rekening dengan uang bernilai puluhan miliar rupiah yang disimpan di tiga bank. Semua itu diperoleh dari 49 perusahaan yang diduuga memanfaatkan jasa Gayus agar lolos dari kasus pajak yang menjeraat.
Skandal ini terungkap setelah mantan Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi Susno Duaji mengungkap ada sejumlah petinggi Polri yang terlibat makelar kasus. Mereka diduga ikut menyelamatkan Gayus dari jerat hukum. Dan benar sajaa, sesudah kasusnya mencuat, tidak hanya polisi, tapi juga jaksa, hakim, pengacara, serta konsultan pajak, yang terbukti ikut mencicipi harta Gayus.
Mereka dihukum karena tergoda iming-iming uang Gayus. Namun, hingga kini belum satu pun dari ratusan perusahaan yang diiduga mengemplang pajjak dengan memanfaatkan jasa Gayus yang dijerat hukum. Padahal, dalam berita acara pemeriksaan maupun di persidangan, Gayus telah mengungkap asal-usul uang yang menumpuk di rekeningnyaa.
Ya, Rp 35 miliar di antaranya berasal dari tiga perusahaan Grup Bakrie. Uang itu diterima Gayus antara lain sebagai imbalan untuk membantu salah satu perusahaan Grup Bakrie yang saat itu menghadapi sidang pengadilan pajak. Anehnya, polisi hanya menjerat Gayus dengan pasal gratifikasi. Sedangkan para penyuap sendiri hingga kini belum satu pun yang dijeratt.
Polisi beralasan, tidak mudaah menelusuri asal-usul dana Gayus. Tapi Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan mengatakan, jika polisi punya kemauan, sesunggunguhnya gampang melesuri asal dana yang menumpuk di rekening Gayus.

sumber :http://id.news.yahoo.com/lptn/20101222/tpl-pusaran-mafia-di-sekeliling-gayus-b03a71c.html