Demikian diungkapkan Menteri BUMN Mustafaa Abubakar usai rapat kabinet di kantor Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (23/12/2010).
"Tapi kan tidak mesti terkait dengan tambang karena ini kan sifatnya hanya pegang saham. Kalau pegang saham berarti yang punya uang, walapun bukan tambang, boleh kan," katanya.
Ia menambahkan, perusahaan pelat merah yang nanti dipilih pemerintah adalah BUMN dengan kekuatan finansial yang kokoh. Mustafa akan membicarakan hal tersebut dengan Menteri Keuangan Agus Martowardojo.
"Kalau punya kekuatan finansial, kalau punya ekuitas yang bagus, atau kemampuan keuangan yang bagus," ujarnya.
"Tidak mesti harus tambaang. Dalam hal atau proses ini. Karena kita ini pegang saham saja. Berarti terbuka dan nanti kami akan berunding dengan Menkeu kira-kira ke mana saja," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnyaa, sesuai kontrak karya, pemegang saham asing Newmont diwajibkan mendivestasikan 51% saham asingnya yang berjumlah 80% itu ke pihak nasional dengan jadwal paling akhir seharusnya Maret 2010.
Sebanyak 20% sudah dikuasai nasional melalui Pukuafu, sehingga Newmont mesti mendivestasikan 31% sisanya.
Jadwal divestasi 31% saham NNT sesuai kontrak karya adalah 3% Maret 2006, 7% Maret 2007, 7% Maret 2008, 7% Maret 2009, dan 7% Maret 2010. PT Multi Daerah Bersaing (MDB) sudah menguasai 24% saham divestasi dan berniat memiliiki tujuh persen divestasi 2010 sisanya.
MDB merupakan perusahaan patungan PT Daerah Maju Bersama (DMB) dengan PT Multicapital, yang merupakan anak usaha Grup Bakrie. Sementara, DMB merupakan BUMD milik tiga pemda, yakni Pemda Sumbawa, Pemda Sumbawa Barat, dan Pemda NTB.
sumber : http://www.detikfinance.com/read/2010/12/23/182300/1531985/1034/bumn-non-tambang-punya-kesempatan-beli-saham-newmont
