Jakarta - Harga beras di bulan Desember ini terus merangkak naik, Perum Bulog pun menggencarkan operasi pasar untuk menekan harga beras turun sehingga laju inflasi dapat terjaga.
Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, Bulog terus menjual beras kualitas premiumnya ke pasar untuk menekan harga.
"Desember memang sepanjang sejarah itu hargaa beras naik," ujar Sutarto ketuka dihubungi detikFinance, Sabru (18/12/2010.
Sutarto menyatakan Bulog dan pemerintah tetap berupaya agar kenaikan harga beras ini tidak menekan inflasi terlalu besar seperti yang terjadi pada November lalu.
Salah satu caranya dengan melakukan operasi pasarr. Sutarto menyatakan operasi pasar akan rutin dilakukan dengan tidak membatasi jumlah beras yang dikeluarkan untuk masyarakat.
"Kan kita tidak mau sampai naik terus harganya. Kita lakukan OP (operasi pasar), kita punya kualitas premium yang pecahnya itu 5%. Berapapun kita keluarkan. Yang penting, kebutuhan masyarakat tidak boleh tidak terpenuhi. Mudah-mudahan inflasi tidak akan lebih dari November, syukur kalau di bawah," tuturnya.
Saat ini, lanjut Sutarto, stok beras di gudang Bulog masih mencukup untuk 4 bulan ke depan. Atau cukup sampai musim panen terjadi tahun depan.
"Sampai Maret pun aman. Per bulan itu kan 260 ribu ton, Februari Maret sekitar 800 ribu ton. Secara Nasional masih lebih ditambah dengan impor masuk bulan Desember sekitar 100 ribu ton," kata Sutarto.
Jadi menurut Sutarto masyarakat tak perlu khawatir harga akan naik terus karena stok terbatas. Sutarto mengatakan, selain tersedianya stok beras yang ditambah dari impor, pada bulan Februari dan Maret, Indonesia juga akan memasuki masa panen pada Februari.
"Februari ini 30% sudah panen, awal Maret cukup tinggii di beberapa daerah," ujarnya.
sumber : http://www.detikfinance.com/read/2010/12/18/161015/1527908/4/bulog-sepanjang-sejarah-harga-beras-di-desember-selalu-naik
