Minggu, 19 Desember 2010

Malaysia Siapkan US$ 12,75 Miliar Untuk Bangun Jembatan Selat Malaka

Malaka - Untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi selaku negara tetangga, pihak Malaka, Malaysia telah siap membangunan Jembatan Selat Malaka menghubungkan ke Sumatera. Pembangunan jembatan itu diperkirakan akan menelan dana US$ 12,75 miliar.

"Kita menginginkan jembatan selat malaka ini bisa terlaksana untuk meningkatkan perekonomian kedua belah pihak. Kami sudah siapkan dana untuk membangun jembatan itu," kata Datuk Seri Moh Ali bin Rustam Ketua Menteri Ekonomi, Malaka dalam pertemuan dengan wartawann di restoran Majestic, Malaka, Senin (20/12/2010).

Dia menjelasakan, dana pembangunan jembatan itu merupakan dana pinjaman dari Bank Exim China sebesar US$ 12,75 miliar. Dana yang akan digelontorkan merupakan bentuk kerjasama dengan pihak swasta di Malaka.

"Dana tersebut, bukan dana pemerintah Malaka, atau pemerintahan Malaysia. Tapi dana tersebut merupakan kerjasama antara investor Malaka yang mendapatkan dana pinjaman," kata Seri Moh Ali.

Menurutnya, antara Sumatera dengan Malaka jaraknya sekitar 120 km. Namun untuk pembangunan jembatan itu hanya sekitar 45 km. Karena kontruksi jembatan dari Malaka tidak sampai ke Pulau Sumatera, melainkan sampai ke Pulau Rupat. Karena memang di kawasan Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis berada di pantai timur Sumatera. Dari pulau Rupat akan disambung kembali ke Pulau Sumatera tepatnya Dumai, Riau.

"Jika jembatan ini terlaksana, maka jembatan selat malaka akann mengukir sejarah baru merupakan jembatan terpanjang di Asia," kata Datuk Seri Moh Ali.

Untuk pembangunan ini, kata Datuk Seri Moh Ali, dalam bentuk kerjasamanya, diharapkan Pemerintah Provinsi Riau dapat menjembatani dengan Pemerintah Pusat Indonesia. "Kita memang tidak langsung meminta izin ke Pemerintah Pusat Indonesia. Tingkat lobi itu kita percayakan dengan Gubernur Riau. Sedangkan urusan Malaka terhadap pemerintah Malaysia, kami yang mengurusnya," kata Datuk Moh Ali.

Menurutnya, modal pembangunan Jembatan Selat Malaka butuh waktu sekitar 40 tahun. Setelah itu, selama 40 tahun kedepan pihak Malaka akan mengambil keuntungann. Artinya selama 80 tahun dana retribusi kendaraan yang melintas masih dipungut pihak Malaka.

"Setelah 80 tahun, selanjutnya hasil pengutipan kendaraan yang melintas di JSM akan dibagi dua dengan pihak pemerintah Indonesia. Jadi intinya, seluruh dana pembangunan itu kita yang membangunnya," kata Datuk Seri Moh Ali.

sumber : http://www.detikfinance.com/read/2010/12/20/114310/1528669/4/malaysia-siapkan-us--1275-miliar-untuk-bangun-jembatan-selat-malaka