Senin, 31 Januari 2011

Laba BII Naik 1.224%

Jakarta - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp 461 miliar di 2010, naik 1.224% dibandingkan 2009 yang mengalami rugi bersih Rp 41 miliar.

Presiden Direktur BII Ridha Wirakusumah mengatakan, pencapaian laba bersih ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih perseroan sebesar 19%, dari Rp 2,997 triliun di 2009 menjadi Rp 3,568 triliun di 2010.

"Namun demikian, di tengah ketatnya persaingan pada industri perbankan dan acuan tingkat suku bunga Bank Indonesia yang tidak berubah selama 2010, BII masih dapat mempertahankan net interest margin pada level 5,89%, sedikit menurun dibandingkan 6,10% pada Desember 2009," jelas Ridha dalam siaran pers, Senin (31/1/2011).

Perolehan fee based income BII pada 31 Desember 2010 meningkat 7% menjadi Rp 2,066 triliun dibandingkan Rp 1,937 triliun pada periode yang sama tahun lalu, terutama didukung oleh peningkatan pendapatan jasa dari bisnis korporasi, transaksi tresuri, kartu kredit, trade finance, remitansi, dan dari jasa perbankan lainnya.

BII berhasil mengelolaa biaya sehingga overhead hanya meningkat sebesar 13% dari Rp 3,257 triliun pada Desember 2009 menjadi Rp 3,687 triliun pada Desember 2010 meskipun BII secara agresif telah melakukan ekspansi cabang dan ATM selama 2010.

"Dalam satu tahun ini BII telah menambah 72 kantor baru di seluruh Indonesia terdiri dari kantor cabang induk, kantor cabaang pembantu dan kantor kas. Cost to income BII pada 31 Desember 2010 membaik menjadi 65,44%," jelas Ridha.

Portofolio kredit BII per 31 Desember 2010 tumbuh sebesar 35% dibandingkan akhir 2009, melampaui pertumbuhan industri sebesar 20%. Pertumbuhan kredit yang signifikan ini telah membawa total aset BII pada level Rp 75,2 triliun meningkat sebesar 23% dibandingkan 31 Desember 2009.

Total portofolio kredit BII mencapai Rp 53,6 triliun pada 31 Desember 2010 dibandingkan Rp 39,6 triliun pada periode tahun sebelumnya. Kontribusi pertumbuhan kredit terbesar berasal dari kenaikan kredit Konsumer sebesar 45% diikuti oleh UKM dan Komersial dan Korporasi masing-masing sebesar 31% dan 29%.

Pertumbuhan kredit Konsumer terutama didukung oleh kredit kendaraan bermotor sebesar 55,9%, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 28,9%, dan Kartu Kredit 8,8%.

Jumlah simpanann nasabah meningkat 26,5% menjadi Rp 59,9 triliun per 31 Desember 2010, naik dari Rp 47,3 triliun yang tercatat pada 31 Desember 2009. Loan to deposit ratio (LDR) mencapai 89,03% per 31 Desember 2010, naik dari 82,93% pada periode tahun sebelumnya.

Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional pada level 12,5% jauh di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8%.

sumber : http://www.detikfinance.com/read/2011/01/31/205726/1557570/5/laba-bii-naik-1224