Minggu, 21 Agustus 2011

Masalah Mr P yang Bikin Pria Ketar-ketir

Masalah pria selalu identik dengan kejantanan. Pria bisa menjadi ketar-ketir kalau sudah berhadapan dengan masalah ini. Tiga masalah seputar Mr P ini dianggap menjadi sumber utama depresi pria. Berikut tiga masalah pria itu.
http://images.detik.com/content/2011/08/21/763/pria6-ts-dlm.jpg
Menurut dokter Rob Lamberts seperti dilansir housecalldoctor, Minggu (21/8/2011) tiga masalah seputar penis yang menjadi sumber depresi pria adalah ukuran, bentuk dan fungsi penis.

1. Ukuran Penis
Hampir sebagian besar pria, khawatir terhadap ukuran penisnya dan selalu menganggapnya kurang besar. Remaja pria biasanya yang paling khawatir tentang ukuran penisnya yang dirasa amat kecil. Atas kegalauannya ini, pria tidak berani bercerita ke orangtua atau teman-temannya dan hanya menebak-nebak sendiri yang tidak ada jawabannya. Tidak seperti gadis remaja yang terbuka bicara apa pun, perasaan tidak nyaman dan sikap tertutup pria ini membuatnya depresi.

Ukuran rata-rata penis pria di negara barat saat sedang santai (normal) adalah 7-10 cm dan saat sedang tegang atau ereksi mencapai 12-17 cm. Sedangkan di negara Asia rata-rata saat sedang santai 5-9 cm dan ereksi 9 sampai 12 cm. Penis pria akan tumbuh maksimal saat pubertas hingga akhir usia remaja di umur 18 tahun.

Namun menurut dokter Lamberts dari hasil penelitian menunjukkan wanita yang menjadi mitra hubungan seks pria tidak terlalu peduli dengan ukuran penis tapi kemampuan ereksinya.

2. Bentuk Penis
Pria juga sangat peduli terhadap bentuk kelaminnya. Normalnya, saat ereksi jaringan elastis pada penis mengembang dan memanjang secara simetris yang mengakibatkan ereksi lurus.

Tapi seringkali masalah penis bengkok atau disebut penyakit Peyronie membuat pria merasa rendah diri, minder dan takut tidak bisa menjalani kehidupan seksual secara normal.

Peyronie ditandai oleh plak atau benjolan keras, yang terbentuk pada jaringan ereksi penis. Plak sering terbentuk karena adanya peradangan yang dapat berkembang menjadi jaringan fibrosa.

Meskipun penyebab Peyronie tidak diketahui pasti, beberapa dokter berteori bahwa kelengkungan atau bengkok terjadi akibat adanya trauma pada penis. Adanya gesekan secara tidak langsung yang menyebabkan cedera atau pendarahan ringan.

Sepertiga laki-laki dengan Peyronie merasakan rasa sakit pada saat ereksi, dan beberapa lainnya menjadi impoten. Dalam beberapa kasus, kepala penis tidak terisi darah.

Pasien penis bengkok direkomendasikan minum vitamin E tiga kali per hari. Vitamin E dapat meningkatkan penyembuhan dan mencegah jaringan parut. Selain itu, ada juga Advil atau Aleve untuk efek anti-inflamasi.

3. Fungsi Penis untuk ejakulasi
Meskipun memiliki ukuran dan bentuk penis yang normal banyak pria mengalami masalah dengan fungsi (kemampuan) penis untuk ejakulasi. Dua permasalahan pada fungsi penis ini adalah ejakulasi dini dan ejakulasi terlambat.

Pertama, ejakulasi dini adalah saat klimaks yang terlalu dini (cepat). Pria menjadi cemas dan tidak nyaman karena ejakulasi yang terlalu cepat membuat tidak puas pasangannya. Saat pasangannya belum merasakan apa-apa, pria dengan ejakulasi dini sudah mencapai puncak.

Pria normal biasanya dapat berhubungan seks rata-rata selama dua sampai lima menit sebelum ejakulasi. Namun, pria yang mengalami ejakulasi dini hanya bisa bertahan selama satu menit atau kurang dari itu. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa pria dengan ejakulasi dini biasanya hanya bisa bertahan 15 sampai 60 detik.

Penyebab ejakulasi dini diduga karena masalah-masalah psikologis seperti kecemasan dan rasa bersalah, kebiasaan buruk dari masturbasi, sensitivitas penis lebih besar dan kurangnya pengalaman seksual.

Kedua, ejakulasi terhambat atau lama. Kondisinya kebalikan dari ejakulasi dini yakni saat pasangan sudah orgasme tapi si pria sukar mencapai orgasme hingga akhir hubungan intim (ejakulasi terhambat atau retrograde ejaculation).

Pada pria yang mengalami ejakulasi terhambat biasanya air mani yang keluar sangat sedikit atau tidak ada, yang sering juga disebut orgasme kering. Ejakulasi terhambat tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan kemandulan pada pria. Penyebabnya bisa karena pengaruh saraf atau otot yang mengendalikan pembukaan di kandung kemih, pemakaian obat-obatan atau setelah menjalani operasi.

Pengobatan dengan obat-obatan dapat mengembalikan ejakulasi normal dan kesuburan. Tetapi pengobatan untuk ejakulasi terhambat umumnya hanya dibutuhkan untuk memulihkan kesuburan.

"Ini adalah isu-isu penting masalah laki-laki yang dianggap memalukan. Jika memiliki masalah seperti itu sebaiknya jangan ditutupi tapi bicaralah pada dokter sehingga tidak memicu depresi," ujar dokter Lamberts.