Kamis, 25 Agustus 2011

Kista Ovarium Tidak Menyebabkan Kanker

Ovarium adalah organ reproduksi perempuan untuk menghasil sel telur (ovum). Selama ini kista yang terdapat di ovarium sering dituding sebagai penyebab kanker ovarium. Tapi nyatanya, kista di ovarium bukan pemicu kanker ovarium.
http://images.detik.com/content/2011/08/25/763/perempuan-ts-dlm.jpg
Kalau pun ada kejadian perempuan terkena kanker ovarium setelah sebelumnya menderita kista ovarium itu dianggap hanya kebetulan.

"Data kami menunjukkan bahwa kista yang terdeteksi melalui pemeriksaan USG tampaknya tidak berkaitan dengan peningkatan risiko kanker ovarium primer atau invasif yang bergantung dengan hormon, seperti halnya kanker payudara dan endometrium," ujar Dr. Usha Menon dari University College London seperti dikutip Reuters, Kamis (25/8/2011).

Peneliti menemukan kista ovarium yang sering disebut kista inklusi ini tidak berisiko tinggi terhadap kanker ovarium, payudara atau endometrium. Hasil penelitian ini dapat menjadi bukti yang menentang kepercayaan lama bahwa kista atau kantung yang berisi cairan atau jaringan lunak itu sebagai pemicu kanker.

Menurut American Cancer Society, sekitar 1 dari 71 wanita mengidap kanker ovarium. Setengah dari kasusnya terjadi setelah usia 60 tahun. Data laporan dari UK Collaborative Trial of Ovarian Cancer Screening menulis lebih dari 200.000 wanita berusia 50 hingga 74 tahun di Inggris mengidap kanker ovarium.

Sekitar setengah dari mereka melakukan ujian screening USG secara berkala. Pada tahun pertama, screening mengidentifikasi 1.234 wanita dengan kista inklusi, dan 22.914 wanita dengan ovarium normal, menurut laporan tersebut.

Setelah rata-rata enam tahun ternyata penderita kanker ovarium yang terbanyak bukan berasal dari penderita kista ovarium. Hanya 4 wanita dengan kista (atau sekitar 5 orang dalam 1.000 orang wanita) yang terkena kanker ovarium sedangkan 32 wanita dengan ovarium normal (sekitar satu dari 1.000 orang wanita) justru lebih banyak mengidap kanker ovarium.

Meskipun hal ini (kista ovarium) menunjukkan peningkatan risiko, uji statistik menunjukkan bahwa hal itu bisa saja terjadi hanya karena kebetulan. Menurut peneliti, risiko untuk jenis kanker tertentu pada wanita yang memiliki kista yang lain juga tidak lebih tinggi.