Selasa, 16 Agustus 2011

Gemuk Tapi Sehat Lebih Baik Daripada Harus Diet Mati-matian

Kelebihan berat badan sering dikaitkan dengan faktor risiko berbagai penyakit, sehingga banyak yang berusaha keras untuk kurus. Meski gemuk tidak sehat, mati-matian menurunkan berat-badan juga tidak lebih sehat dan malah lebih berbahaya.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, 1 dari 3 pengidap obesitas tidak memiliki gangguan kesehatan yang berarti. Meski tidak berarti bahwa gemuk itu sehat, namun hal ini menunjukkan bahwa tubuh gemuk tidak selalu harus secepatnya dikuruskan.

Ketika seseorang penderita obesitas menyadari dirinya punya risiko penyakit, orang tersebut biasanya akan banyak melakukan modifikasi atau perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Di antaranya adalah olahraga teratur, makan makanan bergizi seimbang.

Perubahan ini sedikit banyak akan membuat berat badan lebih stabil, dalam arti tidak bertambah gemuk sehingga dapat mengurangi faktor risiko. Bagi sebagian orang gemuk, pencapaian ini sudah sangat bagus meski tidak menjadikan tubuhnya lebih kurus.

Namun pada beberapa orang yang lebih memikirkan penampilan daripada risiko kesehatan, hal pertama yang dilakukan ketika menyadari dirinya punya kelebihan berat badan adalah menyusun program diet superketat. Diet seperti ini cenderung tidak sehat dan kadang-kadang tidak berhasil.

Secara umum, penelitian yang dimuat dalam jurnal Applied Physiology, Nutrition and Metabolism ini menunjukkan bahwa orang gemuk cenderung lebih sehat ketika mampu menjaga berat badan tidak tambah gemuk. Sementara yang berusaha menurunkan berat badannya, kesehatannya justru lebih buruk.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di York University ini melibatkan sedikitnya 6.000 orang gemuk yang dikategorikan obesitas. Dikutip dari Dailymail, Selasa (16/8/2011), gaya hidup para partisipan diamati selama 16 tahun, lalu dibandingkan kesehatannya dengan orang-orang dengan berat badan normal.