Kamis, 18 Agustus 2011

Berciuman Dapat Sebabkan Kissing Disease

Kissing disease terkadang disebut juga sebagai penyakit?mononucleosis, yang disebabkan oleh virus Cytomegalo. Virus Cytomegalo diketahui sekerabat dengan virus Herpes yang bersifat laten dalam tubuh manusia. Virus tersebut biasanya terdapat di kelenjar air liur, air seni, lendir leher rahim, sperma, air susu ibu, dan darah. Penularan virus itu selain lewat berciuman, dapat pula melalui transplantasi organ, donor darah,?persalinan, dan juga oral seks.?
Gejala kissing disease sebenarnya sama seperti?serangan flu biasa, yaitu berupa demam, radang tenggorokan, badan letih dan pegal. Infeksi tersebut biasanya ringan, bahkan kebanyakan orang tidak tahu kalau dirinya mengidap virus itu.?Namun, pada penyakit kissing disease, hati dan limpa umumnya akan membengkak dan serangan flu tersebut berlangsung lebih lama, sampai sekitar?dua minggu.
Apakah serangan virus kissing disease pada?orang dewasa dapat menyebabkan kematian? Pada umumnya, serangan virus itu?tidak mematikan.?Namun, belakangan ini dicemaskan kalau virus tersebut beredar di dalam darah, maka dapat berpotensi menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah koroner. Perlu diketahui, bahwa?kehadiran?kuman dan virus tertentu dapat mendorong terjadinya penyakit jantung koroner dan munculnya penyakit keletihan yang menahun (chronic fatigue syndrome).
Selain menimpa orang dewasa, infeksi virus Cytomegalo juga dapat menyerang anak yang masih ada di dalam kandungan. Jika ibu hamil mengidap virus itu, diduga anak yang dikandungnya dapat mengalami kerusakan otak dan akan lahir cacat. Oleh sebab itu, setiap ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah TORCH (kependekan dari 4 jenis penyakit yaitu Toxoplasma, Rubella atau campak, Cytomegalo virus itu sendiri, dan Herpes). Keempat penyakit tersebut?memang seringkali menyerang ibu yang sedang hamil.
Jika hasil pemeriksaan TORCH adalah positif, ibu hamil sebaiknya harus disembuhkan dulu dari penyakit tersebut karena?nantinya dapat mengganggu anak yang akan dikandungnya. Setelah si ibu sembuh dari penyakitnya, maka si ibu dapat hamil dengan aman. Jika tidak, maka akan memungkinkan terjadinya keguguran, anak mati dalam kandungan, atau anak lahir cacat. Anak dalam kandungan yang ibunya mengidap penyakit-penyakit tersebut, terancam dapat mengalami kelainan jantung, tuli, ukuran kepala yang sangat besar (hydrocephalus), dan bentuk?cacat lahir lainnya.