PASURUAN - Abu vulkanik Gunung Bromo yang mengguyur kawasan Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mulai menelan korban. Dua ekor sapi perah milik peternak mati, beberapa saat setelah menderita mencret.
Kedua sapi tersebut milik Sigit dan H Supatin, warga Desa Panditan Kecamatan Lumbang. "Awalnya sapi itu menderita mencret. Setelah dirawat, beberapa jam kemudian sapinya mati," kata Fatimah, tetangga H Supatin.
Menurut Supad, Sekretaris Desa Panditan, matinya hewan ternak tersebut diduga kuat karenaa menghiirup udara yang bercampur abu vulkanik. Selain itu, rumput yang diberikan untuk ternak juga terdapat abu vulkanik.
"Sebenarnya pakan rumput itu sudah dicuci air sebelum diberikan ternak. Namun jika kondisi ternak tidak fit, abu vulkanik itu semakin menurunkan daya tahan tubuh ternak sapi perah. Sehingga gampang terserang penyakit dan mati," kata Supad.
Petugas Divisi Pengembangan Peternak Koperasii Suka Makmur, Kecamatan Grati, yang secara khusus memantau dampak abu vulkanik memiinta kepada peternak untuk memperhatikan kesehatan sapi dan kebersihan pakan rumput. Sebab, abu vulkanik itu mengandung silica yang dapat menyebabkan sapi menderita asam lambung.
"Silica yang menempel pada pakan rumput berpotensi menyebabkan penyakit acidosis (asam lambung). Pada gejala awal sapi mengalami mencret dan mengakibatkan kematian," kata Sanggarrenggo Wibowo, petugas pemantau dari Koperasi Suka Makmur.
Untuk mengantisipasi timbulnya korban susulan, pihaknya meminta petani untuk mencuci bersih pakan rumput ternak. selain itu, menjaga kebersihan kandang juga harus diperhatikan.
Camat Lumbang, Zubad menyatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan melalui Puskesmas setempat telah membagikan 5.000 masker kepada warga. Jumlah itu memang tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang mencapai 32.000 jiwa.
Dikatakaan, guyuran abu vulkanik Gunung Bromo mulai terasa deras sejak Rabu malam. Meski beberapa saat sempat terhenti, abu vulkanik itu terus mengguyur desanya hingga Kamis siang.
"Sampai saat ini memang belum ada warga kami yang menderitaa penyakit gangguan pernafasan. Meski demikian, dokter Puskesmas sudah mengantisipasi sejak dinii. Warga juga kami imbau untuk tidak berada diluar rumah jika abu vulkanik turun cukup deras," ujar Zubad.
sumber : http://news.okezone.com/read/2010/12/23/340/406696/dua-sapi-mati-akibat-abu-vulkanik-gunung-bromo
Diposting oleh
i
di
16.57