Rabu, 10 Agustus 2011

Goetze, Goetzinho, Goetzlich



Publik Jerman sedang keranjingan seorang pemain muda berbakat besar benama Mario Goetze. Tentu tidak sembarangan jika sosok selegenda Franz Beckenbauer sampai menyebutnya Lionel Messi-nya Jerman.

"Tidak mungkin menghentikan Mario Goetze. Tak ada pemain yang bermain lebih baik daripada dia. Dia berlari melewati lawan-lawannya, seakan-akan mereka itu tidak ada," puji Beckenbauer beberapa hari lalu.

"Dia punya aset-aset yang sama seperti Lionel Messi, dalam hal teknis dan pemahaman permainan (sepakbola). Dia seorang pemain yang instingtif, persis seperti Messi."

Dan seperti Messi pula, Goetze melakoni debut internasionalnya di usia 18, tepatnya pada 17 November 2010 dalam pertandingan melawan Swedia. Ia pun menjadi pemain termuda yang pernah memperkuat timnas senior negaranya, setelah Uwe Seeler di tahun 1954, juga dalam usia 18 tahun.

Goetze tergolong baru muncul ke permukaan. Sudah bersekolah di Dortmund sejak umur 8 tahun, ia memulai debutnya di Bundesliga pada November 2009, tapi total hanya dimainkan lima kali di musim tersebut.

Di musim lalu, pelatih Juergen Klopp menaikkan Goetze ke tim pertama gara-gara Shinji Kagawa cedera berat. Pemain kelahiran 3 Juni 1992 itu "tiba-tiba" menebar pesonanya dengan luar biasa. Ia bermain 33 kali, mencetak enam gol dan 15 assist, dan itu menjadikannya pemain 18 tahun terbaik dalam sejarah Bundesliga, sejak data akurasi gol dan assist diperhitungkan sejak musim 2004/2005.

"Kami memanggil dia 'Goetzinho',” ungkap gelandang Dortmund Sven Bender. "Dia menaikkan standar kualitas yang berada di sekitar dia. Dia mengontrol bola, seakan-akan ada magnet di kakinya."

Kecemerlangan bintang muda Goetze itu membuat pelatih timnas Jerman Joachim Loew memutuskannya menjadi starter dalam laga ujicoba melawan Brasil di Stuttgart, tadi malam atau Kamis (11/8/2011) dinihari WIB.

Harian olahraga terbesar di Jerman, Bild, bahkan lebih dulu memberi pujian luar biasa ketika Goetze tampil luar biasa saat membawa Dortmund mengalahkan Hamburg 3-1 di pertandingan pembuka liga musim ini pekan lalu. 'Goetzlich!', begitu Bild menuliskan headline-nya, menganggap Goetze "pemberian dari Tuhan".

Dan Goetze memperlihatkan bakat luar biasanya itu di depan sepasukan Brasil. Ia memimpin permainan Der Panzer, mencetak satu gol, plus memberi assist untuk gol ketiga yang dibuat Andre Schuerrle, dan timnya menang 3-2.

"Mario Goetze punya visi yang luar biasa di lapangan, dan membaca permainan dengan sangat baik," analisis Loew seusai pertandingan, dikutip AFP. "Itulah hal-hal kecil yang dia lakukan, yang membuatnya begitu kuat."

Bagaimana reaksi sang bintang muda dengan pertandingan tersebut, di mana ia untuk pertama kalinya menjadi starter dari tujuh caps-nya sejauh ini.

"Aku menikmati setiap momen ini. Tim bermain baik, dan itu sangat membantuku. Buatku pribadi, ini pertandingan yang fantastis," ucapnya.

"Setelah Jumat (pasca laga Dortmund-Hamburg), aku membawa beberapa hal tentangku di media. Tapi aku cuma ingin fokus ke pertandingan. Aku sangat senang kami memenangi pertandingan ini, dan aku bisa memainkan sebuah peran dalam kemenangan ini."