Senin, 15 Agustus 2011

89 Persen Anak di Bawah 12 Tahun Alami Gigi Berlubang


Miliki gigi sehat (Foto: Google) MALAS merawat dan memeriksakan gigi secara teratur ke dokter gigi menjadi salah satu penyebab rendahnya kualitas gigi di masyarakat. Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2007 memperlihatkan data memprihatinkan bahwa 89 persen anak di bawah usia 12 tahun mengalami karies atau gigi berubang.

Kadang, karies tidak disertai rasa sakit. Kalau sudah sakit berarti sudah parah, bisa tidak masuk sekolah.

"Mengunjungi dokter gigi secara rutin 6 bulan sekali, dan menyikat gigi minimal 2 kali sehari pagi dan malam sebelum tidur, mencegah kerusakan gigi sejak dini," sahut drg Ratu Mirah Afifah GCClindent MDSc, Professional Relationship Manager Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk pada acara “Bulan Kesehatan Gigi Nasional” di Hotel Mulia Senayan, Senin (15/8/2011).

Masih menurut data Riskesdas 2007, rata-rata penduduk Indonesia memiliki angka PTI (besarnya keinginan seseorang untuk menambal giginya dalam usaha mempertahankan gigi tetap) sangat rendah, yakni hanya 1,6 persen. Melihat data tersebut, drg Zaura Anggraeni MDS, Ketua Pengurus Besar (PB) PDGI menambahkan pentingnya pemeriksaan rutin ke dokter gigi mengingat kesehatan gigi memegang peran vital bagi kesehatan organ tubuh lainnya.

"Saat gigi telah busuk, organ lain dikhawatirkan mengalami infeksi. Kuman dari gigi busuk tadi jika terbawa ke aliran darah dan menyangkut di katup jantung akan menyebabkan sakit jantung, begitu juga jika menyangkut di pori-pori ginjal, maka Anda akan mengalami infeksi ginjal," jelas drg Zaura Anggraeni MDS, Ketua Pengurus Besar (PB) PDGI.

Berangkat dari fakta tersebut, pasta gigi Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Indonesia (AFDOKGI) akan menyelenggarakan “Bulan Kesehatan Gigi Nasional” (BKGN) 2011 pada 12 September-29 Oktober 2011.

"Bulan Kesehatan Gigi Nasional tahun ini mengambil lokasi di 14 FKG yang telah memiliki Rumah Sakit Gigi dan Mulut, serta 6 dokter dari PDGI," tambah drg Ratu Mirah.