Ilustrasi (Foto: Ist)
JOMBANG - Fenonena penangkapan sesosok Tuyul di Dusun Banjarrejo, Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Jombang, hanyalah takhayul.
Karena itu, Majelis Ulama Indonesai (MUI) Kabupaten Jombang, meminta agar masyarakat menyikapinya dengan pikiran yang realistiss sesuai dengan Syariat Islam.
Ketua MUI Jombang KH Kholil Dahlan mengatakan, sebenarnya masyarakat hanya tersugesti sehingga sesosok tuyul muncul sesuai dengan apa yang ada dipikiran. Dia percaya, sosok tuyul ini merupakan makhluk gaib. Namun, sosok gaib ini tidak mudah untuk menampakkan diri maupun ditampakkan.
"Oleh karena itu masyarakat jangan terpancing isu-isu, nanti malah membuat resah," kata Kiai Kholil kepada okezone yang ditemui di kediamannya di Kompleks Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, Senin (3/1/2011).
Dia mencontohkan, ada suatu riwayat pada zaman Nabi Muhammad saat salat pernah digoda oleh setan. Saat itu, Nabi langsung mengikat setan tersebut di tiang masjid dan melanjutkan salat. Beberapa saat kemudian setan itu dilepaskan dan Nabi mengatakan kepada salah seorang sahabat.
Kata Nabi, jika tidak ada doa nabi Daud AS, mungkin kalian bisa melihat wajah asli setan.
"Oleh karena itu setan ada dalam bentuk lain berkat doa Nabi Daud, termasuk tuyul. Tuyul inipun hanyalah bentukan dari alam takhayul manusia, sebenarnyaa adalah setan," terangnya.
Oleh karena itu, dia menghimbau kepada masyarakat agar tidak mengambil jalan pintas dalam menyikapi masalah-masalah yang timbul. Seperti dijumpai ada seseorang yang memiliki harta berlimpah namun tidak bekerja. Padahal, bisa diruntut secara syariat, dari mana asal harta tersebut. Siapa tahu yang bersangkutan mendapat warisan atau yang lain.
Dengan beredarnya isu tuyul ini, MUI Jombang segera mengambil sikap.
Di Kecamatan Bareng, terdapat forumm sarasehan agama yang digelar oleh MUI setempat.
"Dalam acara itu, kami akan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak terporovokasi dan termakan fitnah, harus mengambil sikap yang bijak dalam permasalahan tuyul ini, dan jangan saling berprasangka buruk," katanya.
SUMBER :http://news.okezone.com/read/2011/01/03/340/409999/sikapi-fenomena-tuyul-mui-gelar-sarasehan
Diposting oleh
i
di
06.52