Sejak bencana gempa bumi melanda Jepang pada bulan Maret, sejumlah anggota paddock telah dicekam ketakutan menghadiri race di Motegi karena adanya kerusakan yang diderita pabrik nuklir di Fukushima yang tak jauh dari sirkuit.
Jorge Lorenzo menjadi salah satu penentang paling vokal balap di Jepang tersebut. Selain Lorenzo, rider Ducati Valentino Rossi dan pembalap Repsol Honda Casey Stoner juga menyatakan keberatannya berangkat ke Motegi. Belakangan Stoner mulai sedikit melunak walau belum menyatakan siap berangkat.
Kabar tebaru, petinggi Yamaha Racing Lin Jarvis menyampaikan sikap bahwa Yamaha akan tunduk pada kontrak untuk berpartisipasi dalam balapan di Motegi.
“Setelah publikasi laporan dan kemudian konfirmasi dari FIM dan Dorna bahwa race akan diselenggarakan, posisi Yamaha adalah kami akan pergi ke perlombaan. Kami berharap kedua pembalap kami berada di sana dan kita juga berharap bahwa Tech 3 akan memiliki pembalap mereka di sana, yang dikonfirmasi di Brno. Kami mengharapkan kedua rider kita akan hadir,” ungkap Jarvis seperti dilansir oleh MCN.
Jarvis tidak menyampaikan secara spesifik apa ganjaran yang akan diberikan kepada rider Yamaha yang tetap memboikot MotoGP Motegi. Tetapi petinggi Yamaha itu memastikan akan menurunkan dua rider untuk tim pabrikan. Jika Lorenzo atau Ben Spies tidak mau berangkat ke Motegi, mereka akan mencari rider pengganti.
“Kami belum benar-benar membahas itu (hukuman, red) karena kita mengharapkan mereka hadir. Tentu saja masing-masing pembalap memiliki kewajiban untuk menghadiri semua race yang diselenggarakan. Ada mungkin keadaan dimana mereka tidak dapat hadir seperti cedera atau sakit. Tapi jika tidak ada yang dari mereka (mengalaminya) kita tidak melihat alasan mengapa rider tidak akan menghadiri perlombaan. Jika salah satu dari mereka tidak hadir maka kita akan mencari rider pengganti, jadi niat kami adalah untuk berada di Grand Prix Motegi dengan dua pembalap.”