Tampilkan postingan dengan label Mengapa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mengapa. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 Mei 2011

Taukahkamu; Mengapa Terdapat Garis Jejak Pesawat Di Pagi/Siang Hari



AWAN garis nampak memanjang di langit. Akibat apakah itu gerangan?
Pasti Ada yang pernah Liat ini Kalo Pagi/siang di langit/di angkasa
ini Namanya KONDENSASI.............

penjelasannya:

gampangnya asap putih dari pesawat itu sebenarnya adlh gas buang yg membeku(karena diatas sana pd ketinggin >30ribu feet/kira-2 10ribu meter sangat dingin -50-55 drajat celcius
sap pesawat atau jejak pesawat adalah Contrail merupakan singkatan dari Condensate Trail atau jejak kondensasi. Jejak ini tercipta karena adanya kondensasi uap buangan bahan bakar pesawat.

Bahan bakar jet adalah HYDRO CARBON atau bahan bakar yang mengandung hydrogen dan carbon. Dalam proses pembakaran di engine, hydro dan Carbon dibuang oleh engine jet pesawat terbang. Carbon sisa pembakaran menciptakan asap carbon dioksida dan carbon monoksida. Sedangkan dari pembuangan engine, hidrogen bereaksi dengan oksigen yang tak terbakar keluar sebagai uap air dari mesin jet. Namun karena ketinggian pesawat tsb berada disekitar 10 000 meter dan suhu diatas sana yang mencapai -50an celsius, maka buangan hidrogen yang bercampur dengan oksigen ini langsung terkondensasi menjadi butiran air es. Dan akhirnya menciptakan jejak bagaikan awan cirrus.

Pesawat apa saja, yang mampu terbang tinggi sekali sehingga ketinggiannya mencapai daerah yang memilki suhu -50 celsius dapat/bisa membuat jejak.

Wing tip pesawat ( sebuah lekukan pada ujung sayap pesawat, lihat pesawat G4) juga mampu menciptakan jejak kondensasi. Hal ini terjadi karena terciptanya pada ujung lekukan ini, tercipta vortek turbulensi dimana ada daerah yang memiliki tekanan yang tinggi sekali sehingga mampu mengkondensasi udara menjadi air (ingat percobaan kalau kita memompa atau menekan udara dalam silinder cukup tinggi, maka kita akan mendapatkan butiran air. contohnya lihat tabung compressor yang berisi cairan air.
Continue Reading »

Senin, 02 Mei 2011

Mengapa 'Bangga 'Jadi Pengebom Bunuh Diri?

type='html'>
Headline

Serangan bom bunuh diri menjadi senjata pilihan bagi kelompok teroris karena kemampuannya yang mematikan dan menciptakan kekacauan serta ketakutan. Inilah pilihan janggal ‘manusia terpilih’.

Berdasarkan sumber data serangan bunuh diri milik Flinders University, Australia, bom bunuh diri di Irak, Palestina-Israel, Afganistan, Pakistan dan Sri Lanka menyumbang 90% serangan bunuh diri atau sekitar 14.559 kasus di dunia. Pertanyaan besar, kenapa?

Menurut Profesor Riaz Hassan dari Departemen Sosiologi di Flinder University, Adelaide , Australia , bukti tersebut menunjukkan alasan utama seseorang melakukan pengeboman bunuh diri berdasar kepada kepercayaan yang dianut.

Agama dan kepercayaan memainkan peranan penting dalam merekrut dan memotivasi seseorang. Meskipun begitu, di balik alasan kepercayaan, muncul kekuatan pendorong lain yaitu politik, unsur penghinaan, pembalasan dendam dan altruisme.

Terbaru, kasus bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon , Jawa Barat, membuat puluhan orang terluka termasuk Kaporesta Cirebon AKBP Herukoco. Pelaku adalah seorang pria dan dikabarkan tewas di lokasi kejadian.

Terlepas dari atribut demografi, bahwa mayoritas pembom bunuh diri adalah pria, unsur stabilitas ekonomi, psikologi seseorang, tingkat sosial ekonomi seseorang dan agama menjadi pertimbangan utama.

Contoh kasus lain adalah warga Palestina, Hanadi Jaradal, 29 tahun, yang meledakkan diri pada 4 Oktober 2003 di restoran Maxim, Haifa , Israel dan menewaskan 20 orang. Menurut keterangan keluarganya, Jaradal melakukan misi bunuh diri karena ingin membalas dendam atas pembunuhan kakak dan tunangannya yang dibunuh di Tepi Barat, Palestina, oleh warga Israel yang dianggap merebut tanah Palestina.

Riaz Hassan mengklaim biasanya, pelaku bom bunuh diri memiliki psikologi yang normal dan sangat loyal terhadap jaringan sosial ataupun komunitas mereka. Meskipun banyak pihak mengklaim bahwa pelaku bom bunuh diri cenderung gila, sebenarnya, inilah cara mereka menghalangi masyarakat awam menemukan alasan tindakan bom bunuh diri tersebut.

" Para pelaku bom bunuh diri menjadi agen identitas dari kelompok mereka. Bahkan, mereka didokrin untuk tidak mempedulikan diri sendiri ataupun orang lain,” tulis Vamik D Volkan, profesor psikologi di University of Virginia, Amerika Serikat, dalam jurnal di University of Virginia.

Yang terpenting bagi pelaku, tulis Volkan, adalah memiliki harga diri dan diperhatikan oleh kelompok mereka. David Van Biema dalam tulisannya di Time pada 2001 menyebutkan bahwa 70% warga Palestina di 2001 mendukung praktik bom bunuh diri.”

Hal ini juga diamini Riaz Hassan. Bom bunuh diri memiliki nilai simbolik tinggi karena kemauan pelaku meninggal menunjukkan dedikasi tinggi terhadap kelompok ataupun keyakinan mereka. Kerelaan untuk mati merupakan simbol dari perjuangan, dukungan terhadap kaum tertentu serta unsur ‘pembangkit’ tenaga bagi anggota baru untuk melakukan misi bunuh diri di masa depan.

Menurut Vamik, teknik khas Timur Tengah yang menciptakan pelaku bom bunuh diri mencakup dua langkah dasar. Pertama, mereka memiliki ‘guru’ yang mencari anak muda dengan tingkat kestabilan pribadi rendah. Artinya, anak muda itu memiliki kebutuhan tinggi untuk bergabung di sebuah kelompok tertentu agar merasa ‘diakui’.

Kedua, komplotan pelaku bom bunuh diri ini memiliki metode pengajaran yang memaksa suatu kelompok besar etnis atau kepercayaan untuk bergabung dengan mereka dan bersedia menjadi pelaku bom bunuh diri dengan sukarela.

Manusia, pada dasarnya, memiliki keengganan yang kuat menghadapi ketidakadilan sehingga inilah yang mewujudkan fenomena balas dendam. Salah satu konsekuensi dari balas dendam adalah kemauan seseorang untuk sukarela mengorbankan diri dalam mewujudkan tujuan bersama.

Pertimbangan untuk melakukan balas dendam dapat muncul karena beberapa hal di antaranya meluruskan ketidakadilan, pemulihan nilai dari suatu komunitas berdasarkan sudut pandang individu dan merencanakan masa depan yang lebih baik.

Menurut Riaz Hassan lagi, dalam lingkup individu, berpartisipasi dalam misi bunuh diri bukan soal kematian dan pembunuhan saja tetapi mecakup banyak hal, dalam lingkup pribadi maupun komunal. Mereka berusaha menghapus penghinaan, penderitaan dan ketidakberdayaan suatu komunitas karena desakan kelompok mayoritas. Pengebom bunuh diri itu memandang dirinya sendiri sebagai penebus kehormatan kelompok.

sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1427582/mengapa-bangga-jadi-pengebom-bunuh-diri

Continue Reading »

Sabtu, 16 April 2011

17 Alasan Mengapa Pria Selingkuh



Poling yang dilakukan terhadap lelaki berusia 25-35 tahun dari berbagai profesi terungkap, terdapat perbedaan yang cukup krusial antara batasan selingkuh di mata mereka dan Anda. Ada yang bilang, kalau hanya kencan biasa itu bukan selingkuh.
Yang lainnya mengatakan bahwa mereka baru boleh dicap selingkuh kalau sudah sampai berhubungan fisik, seperti one night stand. Dari mereka yang mengaku berselingkuh, pertanyaannya kemudian, mengapa mereka bisa sampai tidak tahan terhadap godaan perempuan lain? Inilah pengakuan mereka.

1. Standar berubah
Di awal pacaran, faktor ketertarikan fisik biasanya dominan. Seiring berkembangnya hubungan, standar ini bergeser. Ada kebutuhan lain yang jadi prioritasnya yang dalam pandangannya tak bisa dipenuhi pasangan.

2. Butuh tantangan
Beberapa pria menganggap perselingkuhan seperti tantangan. Butuh nyali besar dan kepintaran atur strategi untuk main api tanpa ketahuan. Selain itu, mereka juga tak bisa lupa asyiknya menaklukkan lawan jenis.

3. Rehat dari Komitmen
Saat hubungan mulai serius, ada komitmen yang harus dipegang. Keadaan ini kerap membuat mereka terbebani. Mereka butuh pelarian, dan yang mereka pilih adalah perempuan lain.4. Ego
Ternyata, bagi sebagian besar lelaki, tak ada yang lebih bisa mendongkrak percaya dirinya daripada kenyataan bahwa masih ada perempuan selain pasangan yang tertarik padanya.

5. Bosan ah..
Dengan alasan jenuh pada pasangan, mereka berselingkuh. Bersama perempuan lain, mereka seperti menemukan kesegaran baru. Ada pengalaman baru yang mereka temui, dan ini membuat mereka bergairah.

6. Just for fun
Jika perempuan lebih banyak dikuasai oleh otak kanan, maka mereka lebih dikuasai otak kiri. Mereka jarang dikuasai emosi sehingga di mata mereka, perselingkuhan tidak memerlukan keterlibatan emosi tinggi.

7. Tak Tahan Godaan
Tak ada kucing yang menolak ikan, begitu anekdot untuk para pria mata keranjang. “Siapa yang tahan digoda perempuan cantik? Sekuat-kuatnya pertahanan, lama-lama runtuh juga,” dalih Rio (27), marketing sebuah bank.

8. Koleksi dan Seleksi
Bagi sebagian pria, selama janur kuning belum melengkung, berkencan dengan perempuan lain adalah wajar. “Lebih baik selingkuh sebelum menikah kan daripada setelahnya? Walau sudah serius kan bukan berarti dia jodoh saya. Daripada salah pilih, lebih baik lihat-lihat dulu,” kata Sofyan (30), desainer web.

9. Rebounds
Alasan klasik ini masih sering digunakan para lelaki untuk melegalisasi perselingkuhan mereka. Mereka berselingkuh karena pasangannya lebih dulu berselingkuh.

10. Tidak Puas
Mereka mudah pindah ke lain hati jika tak puas terhadap pasangannya, baik dalam soal fisik maupun emosi. Lebih dari satu saja kebutuhan mereka tidak terpenuhi, dia dengan gampangnya menerima perempuan lain.

11. Gap Komunikasi
Komunikasi yang sering tak nyambung dengan pasangan dijadikan alasan mereka untuk berpaling pada perempuan lain yang lebih bisa diajak ngomong.

12. Terlalu Posesif
Ke mana pun pergi atau apa pun yang dikerjakan, harus lapor kepada pasangannya. Ketika kebebasan tak didapat, mereka akan mencuri-curi. Laki-laki seperti anak kecil, makin dilarang, mereka makin bengal.

13. Pasangan Susah Gaul
Anda sering menolak diajak kumpul, padahal mereka senang memamerkan pasangannya ke lingkungan pergaulannya. Apalagi, jika teman-temannya memuji Anda. Anda yang dipuji, dia lho yang merasa bangga.

14. Pasangan Kelewat Manja
Harus mengantar ke salon, sering mengeluh kepanasan merupakan kemanjaan perempuan yang kalau kelewat sering mereka dengar bisa jadi alasan untuk kabur ke perempuan yang lebih mandiri. Menurut mereka, kombinasi antara sikap manja dan mandiri sangat dibutuhkan dalam hubungan.

15. Minder dengan Pasangan
Punya pasangan yang lebih sukses darinya kadang jadi bumerang. Di satu sisi dia ingin perempuannya mandiri, tapi di sisi lain egonya sebagai laki-laki menginginkan dia yang harus lebih sukses.

16. Terlalu Mengatur
“Tidak ada yang lebih membuat saya merasa gerah daripada menghadapi pasangan yang hobi mengatur, bahkan sampai pilihan kaus kaki yang harus saya pakai,” kata Deni (30), staf IT.

17. Memang Dasarnya Tak Setia
Perempuan bagi mereka hanya untuk sekadar senang-senang saja. Dia menebarkan rayuan maut kepada setiap perempuan. Dia tidak pernah setia karena baginya kesetiaan adalah barang langka.

sumber http://documentdinda.wordpress.com/2008/08/21/17-alasan-mengapa-pria-selingkuh/


Continue Reading »